Primordial Agama
Ada kawan Nasrani yang sangat saleh beribadah sering memasukkan harapan ini dalam menu permohonan doanya. Ya Tuhan kalau bisa berikanlah kami asisten rumah tangga yang seiman tetapi sial doanya tidak pernah dikabulkan…heee.
Aku entah harus bersyukur atau apa karena tidak pernah mendoakan hal itu. Kini kami dibantu seorang ART Nasrani. Namanya Purwantini atau Bu Pur. Bu Pur tinggal di sekitar kampung dekat perumahan yang kami tempati di Yogyakarta sekarang. Kelihatannya ia orang baik. Ia datang sendiri ke rumah kami lewat seorang perantara amatir. Ternyata..Bu Pur bersyukur bisa bekerja di rumah kami. Ia mengaku sepanjang karirnya sebagai ART selalu bekerja di keluarga Nasrani sesuai harapan doanya. Semoga aku bisa menjadi majikan yang tidak membuatnya menyesal dengan jawaban doanya.
Aku meneliti suasana batinku untuk mengetahui yang paling jujur tentang apakah sifat primordial-ku masih mempengaruhi kenyamananku ketika bersama dengan orang sekelompok. Setelah keluarga dan sebelum tetangga menurutku ART adalah orang terdekat juga sehingga wajar kalau faktor primordial ikut bermain. Jujur saat mengetahui Bu Pur beragama Nasrani sedikit pun hatiku tidak melonjak kegirangan tetapi mungkin lima belas tahun lalu aku akan merasa ‘lebih ok’ kalau dibantu orang yang seiman. Itu pun MUNGKIN.
Secara umum aku termasuk kelompok yang sudah lepas dari ikatan semu identitas. Sifat primordial-ku akan memihak kepada nilai-nilai yang kuperjuangkan dalam hidup soal kesetaraan, keadilan, membangun pikiran berimbang dan membawa kebenaran. Untuk rumah di Temanggung, kami dibantu Mbak Sum. Aku sudah sering menulis namanya di dinding situsku bahkan ia salah satu tokoh dalam bukuku. Ia beragama Islam. Selama 6 tahun kami di Temanggung selama itulah Mbak Sum ikut dengan kami. Kalau mau tahu dekatnya hubungan kami bisa dilihat dari berapa jumlah barang dan posisinya yang diingat Sum, boleh dikata Sum lebih hapal semua barang di rumah daripada diriku.
Selain stereotip membentuk opini masih ada sifat primordial yang mempengaruhi. Aku menduga kuat banyak opini terbentuk karena manusia tidak bisa lepas dari sifat primordial yang mengikatnya tanpa sadar. Sifat primordial adalah sifat paling purba manusia yang telah melekat sejak lahir seperti tentang faktor utama seperti suku, agama, hubungan darah, bahasa dan lain-lain.
Semakin seseorang bisa mengambil haknya sebagai makhluk bebas lepas ia akan semakin terlepas dari sifat primordial yang tidak efektif. Ia tidak akan mengurung opini dalam sangkar pikirannya dan tidak lagi melihat langit yang sama siang malam.
Aku sependapat dengan para ahli yang mengatakan Indonesia akan terhindar dari masalah sektarian. Alasannya banyak kalau ditinjau dari ipoleksusbudhankam. Tiga hal yang penting adalah pertama sektarian tidak mudah menguat dalam kondisi begitu banyak jumlah suku yang penyebarannya cukup merata, kedua ada Pancasila sebagai ideologi negara yang telah disepakati saat pendirian bangsa yang tidak dapat diganggu-gugat dan ketiga menurutku Indonesia sudah melewati tahap itu. Sisanya hanya orang-orang yang kehilangan arah. Primordial suku dan etnis yang coba dibangkitkan sekelompok orang tidak akan berhasil!
Kini kita sedang diuji primordial agama. Penyadaran kesamaan satu agama memberikan ikatan paling kuat untuk sebagian orang. Apa yang paling bisa menghancurkan persahabatan dan hubungan darah adalah agama dan apa yang paling membahayakan kemanusiaan adalah radikalisme agama. Kalau manusia bisa terlepas dari sifat primordialnya mungkin ia akan lebih sederhana dalam beragama. Maksudku tidak perlu takut dengan primordial agama, kelompok yang ingin mengganti ideologi negara hanyalah percikan dari kunang-kunang. Tahukan kunang-kunang? Mereka itu penggoda yang nyentrik.
Tidak mudah mempunyai mental yang telah terbebas dari sifat purba walau telah menempuh ribuan kilometer dan melihat begitu banyak yang berbeda dari kita. Perjalanan dan pengalaman seseorang yang telah meng-internasional belum tentu membangun wawasan kemanusiaan yang tinggi. Juga ilmu pengetahuan dan deretan gelar akademik yang telah diraih tidak menjamin itu.
Hanya kerelaan melihat kepentingan bersama ditegakkan dalam dunia yang lebih beradab dan damai yang akan membebaskan orang dari sifat purbanya.
PENTING! SEMUA INFORMASI SITUS DILINDUNGI UU. LIHAT SYARAT & KETENTUAN PEMAKAIAN
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.